Terminal Sumenep. POJOKSURAMADUCOM Sumenep – Setelah ditetapkan menjadi zona merah sebaran covid19 Terminal Arya Wiraraja Kabupaten Sumenep Madura nampak sepi dari penumpang Koordinator Satuan Pelayanan di terminal Arya Wiraraja Handoko menjelaskan sepinya penumpang saat ini di karenakan sudah ada himbauan untuk tidak mudik sementara sampai pandemi covid19 berakhir.

Kunjungi Terminal Arya Wiraraja Sumenep Siang Hari Antisipasi Premanisme Oleh Regu Patroli Siang Polsek Sumenep Kota Polres Sumenep terminal sumenep
Kunjungi Terminal Arya Wiraraja Sumenep Siang Hari Antisipasi Premanisme Oleh Regu Patroli Siang Polsek Sumenep Kota Polres Sumenep from Polres Sumenep

About Press Copyright Contact us Creators Advertise Developers Terms Privacy Policy & Safety How YouTube works Test new features Press Copyright Contact us Creators.

Terminal Arya Wiraraja Wikipedia bahasa Indonesia

Terminal Arya Wiraraja (Indonesia) Tampilkan peta Indonesia Terminal Arya Wiraraja merupakan terminal penumpang tipe A yang terletak di di ujung timur Pulau Madura tepatnya di Jalan Arya Wiraraja nomor 10 Kecamatan Sumenep Kabupaten Sumenep Terminal ini melayani angkutan pedesaan antarkota dalam provinsi (AKDP) ke Kota Surabaya dan kota Jalur Jalan Nasional RuteOperator Jumlah peron 1Pemilik.

Hunting Bus Akap Terminal Sumenep YouTube

Kumpulan Bis di terminal sumenepYang seneng bis monggo di lihat yang ngga suka silahkan skip ajavTerminal Bungurasih Surabayahttps//youtube/qGw6gmhVM.

Bis Terminal Sumenep YouTube

EtimologiGeografiSejarahPemerintahanDemografiPendidikanKesehatanEkonomiTransportasiFasilitasNama Songènèb sendiri dalam arti etimologinya merupakan Bahasa Kawi/ Jawa Kuno yang jika diterjemaahkan mempunyai makna sebagai berikut 1 Kata “Sung” mempunyai arti sebuah relung/cekungan/lembah dan 2 kata “ènèb” yang berarti endapan yang tenang maka jika diartikan lebih dalam lagi Songènèb / Songennep (dalam bahasa Madura) mempunyai arti “lembah/cekungan yang tenang” Penyebutan Kata Songènèb sendiri sebenarnya sudah popular sejak Kerajaan Singhasari sudah berkuasa atas tanah Jawa Madura dan Sekitarnya seperti yang telah disebutkan dalam kitab Pararaton tentang penyebutan daerah “Sumenep” pada saat sang Prabu Kertanegara mendinohaken (menyingkirkan) Arya Wiraraja(penasehat kerajaan dalam bidang politik dan pemerintahan) ke Wilayah Sumenep Madura Timur pada tahun 1269 M “Hanata Wongira babatangira buyuting Nangka Aran Banyak Wide Sinungan Pasenggahan Arya Wiraraja Arupa tan kandel denira dinohaksen kinun adipati ring Sungeneb anger ing Madura wetan” Yang artinya “A Luas Wilayah Luas Wilayah Kabupaten Sumenep adalah 2093457573 km² terdiri dari pemukiman seluas 179324696 km² areal hutan seluas 423958 km² rumput tanah kosong seluas 14680877 km² perkebunan/tegalan/semak belukar/ladang seluas 1130190914 km² kolam/ pertambakan/air payau/danau/waduk/rawa seluas 5907 km² dan lainlainnya seluas 63413086 km² Untuk luas lautan Kabupaten Sumenep yang potensial dengan keanekaragaman sumber daya kelautan dan perikanannya seluas +50000 km² Batas Wilayah Kabupaten Sumenep yang berada di ujung timur Pulau Madura merupakan wilayah yang unik karena terdiri wilayah daratan dengan pulau yang tersebar berjumlah 126 pulau (berdasarkan hasil sinkronisasi Luas Wilayah Kabupaten Sumenep) yang terletak di antara 113°32&#3954″116°16&#3948″ Bujur Timur dan di antara 4°55&#397°24&#39 Lintang Selatan Jumlah pulau berpenghuni di Kabupaten Sumenep hanya 48 pulau atau 38% sedangkan pulau yang tidak berpenghuni sebanyak 78 pulau atau 62% Pulau Karamian di Kecamatan Ma Iklim Kabupaten Sumenep termasuk dalam kategori daerah beriklim tropis basah dan kering (Aw) Seperti daerah lain di Indonesia musim hujan di Sumenep dimulai bulan Desember hingga Maret dan musim kemarau bulan Mei hingga Oktober Ratarata curah hujan di Sumenep adalah ±1394 mm Berdasarkan data tahun 2011 Temperatur Suhu udara di Sumenep tertinggi terjadi di bulan September Nopember (327 °C) Suhu udara relatif konsisten sepanjang tahun dengan suhu ratarata 30 derajat Celsius Jumlah curah Masa Pra Kolonial Pada Era Kerajaan Singhasari daerah Sumenep dipimpin oleh seorang Adipati yang juga menjadi dalang pembangunan Kerajaan Majapahit yaitu Arya Wiraraja Dituliskan dalam berbagai kitab dan prasasti salah satunya dalam kitab pararaton bahwa Arya Wiraraja tidak dipercaya lagi oleh Raja Wisnuwardhanadan dinohaken (dijauhkan) ke Sumenep Madura timur tepat pada tanggal 31 Oktober 1269 Masehi “Hanata Wongira babatangira buyuting Nangka Aran Banyak Wide Sinungan Pasenggahan Arya Wiraraja Aru Masa Kolonial Menurut buku “Tjareta Naghara Songenep” Pemerintahan Kompeni atau VOC datang ke wilayah Sumenep pada kurun pemerintahan Raden Bugan ( Kanjeng Pangeran Ario Yudanegara ) yang memerintah pada tahun 16481672 yang merupakan salah seorang sahabat dari Pangeran Trunojoyo Setelah perjuangan Trunojoyo dapat dipatahkan oleh kompeni maka Wilayah Pamekasan dan Sumenep kemudian takluk kepada kekuasaan Kompeni Bahkan sepeninggal Kanjeng Tumenggung Ario Yudonegoro Kompeniikut campur menentukan tampu Masa Kemerdekaan Pada saat Perang Kemerdekaan para pejuang Sumenep juga gigih mempertahankan kemerdekaan sehingga pada tanggal 11 November 1947 terjadi pertempuran yang sangat tragis dimana pada saat itu Kota Sumenep diserang oleh lima pesawat udara dari empat jurusan pada saat itu Belanda berhasil menguasai daerah pertahanan terakhir di Pulau Madura yakni Sumenep dan pada saat itu juga praktis pemerintahan di Madura yang berpusat Kota Pamekasan dipindahkan ke desa Lanjuk Manding Sumenep Sumenep terletak di ujung timur Pulau Madura provinsi Jawa Timur Sebelum tergabung dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Sumenep diperintah oleh Adipati ( Rato atau Raja dalam konteks masyarakat lokal Madura ) di bawah pengaruh kerajaankerajaan besar yang pernah berdiri di Pulau Jawa Adipati pertama di Sumenep adalah Arya Wiraraja dia memerintah pada tahun 1269 diangkat oleh Prabu Kertanegara Raja Singhasari Pemerintahan kerajaan di Sumenep berakhir secara resmi pada tahun 1883 dengan diangkatnya Pangeran Pakunataningrat bergelar Kanjeng Pangeran Ario Mangkudiningrat sebagai Bupati Sumenep akibat dampak dihapuskannya sistem keswaprajaan di Sumenep oleh pemerintah Hindia Belanda Pada saat itu pula wilayah kabupaten Sumenep di bawah pemerintahan langsung Nederland Indische Regening sehingga Sumenep lebih dikenal dengan sebutan regent Namun Perlu diketahui dari tahun 1883 1929 para Bupati yang diangkat oleh pemerintah Hindia Belanda tetap dari keturunan bangsaw Kependudukan Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Pendudukan tahun 2010 Jumlah penduduk Kabupaten Sumenep sementara adalah 1041915 jiwa yang terdiri atas 495099 jiwa lakilaki dan 546816 jiwa perempuan Dari hasil SP2010 tersebut masih tampak bahwa penyebaran penduduk kabupaten Sumenep masih bertumpu di Kecamatan Kota Sumenep yaitu sebanyak 70794 jiwa (675 %) diikuti Kecamatan Pragaan 65031 jiwa (590 %) dan Kecamatan Arjasa sebanyak 59701 jiwa (573%) Sedangkan Batuan merupakan kecamatan denga Agama Agama yang dianut oleh penduduk Kabupaten Sumenep beragam Menurut data dari Badan Pusat Statistik dalam Sensus Penduduk tahun 2010 penganut Islam berjumlah 1033854 jiwa (9811%) Kristen berjumlah 685 jiwa (033%) Katolik berjumlah 478 jiwa (027%) Buddha berjumlah 118 jiwa (003%) Hindu berjumlah 8 jiwa (001%) Kong Hu Cu berjumlah 5 jiwa (0002%) Bahasa Bahasa yang digunakan di Kabupaten Sumenep adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bahasa Madura sebagai bahasa seharihari Selain itu beberapa daerah di Pulau Sapekendan beberapa pulau kecil di sekitarnya bahasa yang digunakan adalah bahasa Bajo bahasa Mandar bahasa Makasar dan beberapa bahasa daerah yang berasal dari Sulawesi Untuk Pulau Kangean bahasa yang digunakan adalah bahasa Madura dialek Kangean Bidang Pendidikan di Sumenep telah berkembang sejak zaman Penjajahan Hindia Belanda di wilayah ini pernah berdiri sekolah HIS (HollandschInlandsche School) tahun 1901an yang terletak di daerah Pajagalan Selain itu Pada tanggal 31 Agustus 1931 di daerah ini juga pernah berdiri sekolah setara HIS yakni HIS Partikelir (PHIS) Sumekar Pangabru yang terletak di daerah Karembangan tak jauh dari sekolah HIS milik pemerintah Hindia Belanda PHIS didirikan oleh Meneer Muhammad Saleh Werdisastro putra dari budayawan dan sejarawan Madura R Musaid Werdisastro penulis “babad Songenep” Saat ini di Sumenep tercatat ada 70 Sekolah Menengah Atas baik Negeri Maupun Swasta dan Madrasah Aliyah serta 2 sekolah Menengah kejuruanSelain pendidikan umum tsb Pendidikan Pesantren juga hampir terdapat diseluruh penjuru Sumenep beberapa pondok pesantren besar yang terkenal antara lain PP Annuqayyah GulukGuluk PP AlAmien Prenduan PP Mathaliul Anwar Sumenep PP AlKarimiyah PP AtTaufiqiyah Aen Infrastruktur pelayanan kesehatan di Sumenep semuanya di layani di pusatpusat kesehatan masyarakat yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep di wilayah ini tercatat ada 30 Puskesmas yang tersebar di 27 Kecamatan dibantu oleh puskesmas pembantu sebanyak 71 unit Poskesdes (Pos Kesehatan desa) sebanyak 231 unit dan Polindes lebih dari 200 unit Sarana Kesehatan yang lain adalah tersedianya Rumah Sakit di Sumenep sebanyak 5 unit 1 di antaranya masih dalam tahap pembangunan Rumah Sakit yang tersebar di Sumenep terdiri dari rumah sakit untuk umum dan rumah sakit bersalin Pada tahun 2011 lalu untuk memberikan pelayanan lebih bagi warga Pulau Arjasadan sekitarnya Dinkes Sumenep menaikkan Status Puskesmas Arjasa menjadi Rumah Sakit tipe D Daftar Rumah Sakit di Sumenep 1 RSUD dr Moh Anwar 2 RSI Garam Medical Center ( RS Mardi Waluyo) Kalianget 3 RSI Alamin Prenduan ( tahap pembangunan) 4 RS Bersalin Esto Ebhu 5 RS Bersalin Su Sumber Daya Alam 1 Sumber Daya Mineral di kabupaten Sumenep cukup bervariatif terdiri dari jenis bahan galian golongan C antara lain pospat batu gamping calsit/batu bintang gipsum pasir kuarsa dolomite batu lempung dan kaolin 2 Sumber Daya Energi Kabupaten Sumenep selain memiliki potensi kekayaan alam berupa bahan galian golongan C juga memiliki bahan tambang strategis berupa golongan A yang terletak di Pulau Pagerungan Besar Pulau Sepanjang Kecamatan Sapeken Perairan Pulau Giligenting Berda Pertanian 1 Komoditi Pangan Berdasarkan data Tahun 2010 luas lahan sawah di Kabupaten Sumenep 23852 Ha terbagi menjadi 13388 Ha (5613 %) lahan sawah tadah hujan 5385 Ha (2257 %) lahan berpengairan teknis 1959 Ha lahan semi teknis 1071 Ha lahan sederhana dan 2049 Ha lahan memakai irigasi desa Penggunaan lahan khususnya lahan bukan sawah meliputi pekarangan tegal perkebunan ladang huma padang rumput lahan sementara tidak diusahakan hutan rakyat hutan negara rawarawa tambak kolam Perikanan Berdasarkan estimasi produksi potensi sumber daya ikan di perairan laut Kabupaten Sumenep mampu menghasilkan per tahun sebesar 22000 ton per tahun Sedangkan menurut estimasi potensi sumber lestari dihitung 60 % dari jumlah potensi yang ada atau 137400 ton per tahunPerkembangan produksi perikanan diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani nelayan melalui peningkatan produksi dan produktivitas usaha yang berorientasi pada agrobisnis Produksi perikanan yang dicapai kabupaten Sumenep Karena letak geografis Kabupaten Sumenep yang terletak di ujung timur Madura dan letaknya yang begitu strategis (dekat dengan Pulau Bali) maka untuk menuju wilayah Kebupaten Sumenep disediakan beberapa fasilitas untuk menunjang lancarnya moda transportasi antara lain 1 Terminal Bus Arya Wiraraja merupakan terminal bus tipe A terbesar di Sumenep melayani seluruh penumpang dari luar daerah Sumenep 2 Pelabuhan Kalianget Merupakan sarana transportasi laut yang melayani penumpang dari daratan Sumenep ke wilayah Kepulauan maupun sebaliknya selain itu juga pelabuhan kalianget melayani jalur transportasi laut Kalianget Jangkar Situbondo 3 Bandar Udara TrunojoyoSumenep Merupakan Bandara yang berdiri pada tahun 1970an yang saat ini dalam tahap pengembangan dan direncanakan pula bahwa pada tahun 2012 mendatang Bandara ini akan beroprasi untuk penerbangan komersial Listrik Untuk menunjang kebutuhan kelistrikan di Sumenep Travo Listrik yang di kelola oleh PLN PJU Sumenep saat ini sebesar 150 kV dengan Kapasitas 60 MVA Untuk mengurangi perimintaan daerahdaerah yang belum teraliri Listrik PLN Pemerintah daerah juga memberikan bantuan berupa pembangkit Listrik Tenaga Surya bagi daerah pesisir dan kepulauan Sumenep Telekomunikasi Saat ini akses telekomukasi yang dikelola oleh PT Telkom Sumenep untuk memberikan layanan kepada masyarakat Sumenep jaringan telkom saat ini berkapasitas 3633 SST Kantor Pos Untuk menunjang kebutuhan pengriman barang atau paket di Sumenep telah berdiri Kantor Pos Indonesia yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan Jumlah Kantor Pos di Sumenep saat ini telah berjumlah 16 unit baik di daratan maupun di beberapa daerah kepulauan Sumenep.

Kunjungi Terminal Arya Wiraraja Sumenep Siang Hari Antisipasi Premanisme Oleh Regu Patroli Siang Polsek Sumenep Kota Polres Sumenep

Terminal sumenep YouTube

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia Kabupaten Sumenep

Pandemi Covid19, Membuat Terminal Sumenep Sepi

Terminal Arya Wiraraja Sumenep Siap Hadapi New Normal

POJOKSURAMADUCOM Sumenep – Menghadapi tatanan hidup baru di tengah pandemi covid 19 terminal Arya Wiraraja Kabupaten Sumenep bersiap untuk beroprasi kembali Kepala pengurus terminal Arya Wiraraja Handoko menegaskan terminal akan segera dioperasikan kembali “Terminal Bungur Asih Surabaya dibuka.